Sultan Adam Forest, Oase Kalimantan yang Jarang Tersorot!

thelocal150.com, Sultan Adam Forest, Oase Kalimantan yang Jarang Tersorot! Di antara hiruk-pikuk eksploitasi lahan dan deretan tambang, Kalimantan ternyata masih menyimpan napas hijau yang menyegarkan—Sultan Adam Forest. Tempat ini bisa di bilang bukan destinasi mainstream. Tapi justru karena itulah ia terasa lebih murni, lebih alami, dan pastinya lebih jujur. Nama “Sultan Adam” bukan hanya tempelan sejarah, tapi juga penanda kawasan yang masih mempertahankan degup asli bumi Kalimantan.

Meski tak sefamous Taman Nasional besar lain, kawasan ini di am-di am memeluk banyak keajaiban. Mulai dari udara yang masih segar, suara hutan yang merdu, hingga aliran sungai yang tenang tapi penuh daya tarik. Semua unsur itu berpadu menjadi sebuah ruang yang terasa seperti pelukan alam.

Napas Hijau yang Masih Bertahan

Dibandingkan hutan-hutan tropis lain yang sudah lebih dulu di ramaikan wisatawan, Sultan Adam Forest memilih jalan yang lebih tenang. Ia tidak berisik, tidak gembar-gembor. Namun, bagi siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sana, pasti sepakat: tempat ini terlalu indah untuk di abaikan.

Tak hanya pepohonan tinggi yang berbaris rapi, tapi juga kabut tipis yang muncul di pagi hari seolah menambah sisi magis dari tempat ini. Jalur setapak yang di susun alam sendiri membawa siapa pun yang melintas pada suasana yang bikin hati terasa ringan. Setiap langkah seperti mengantar pulang jiwa yang lelah dari kebisingan kota.

Dan uniknya, penduduk sekitar sangat menghargai keberadaan hutan ini. Mereka tahu, Sultan Adam Forest bukan hanya kumpulan pohon, tapi sumber kehidupan. Maka, tak heran bila kawasan ini tetap bersih dan tertata meski belum banyak di sentuh proyek besar.

Lihat Juga  Serunya Menikmati Parangtritis, Pantai Hits di Jogja!

Tempat Diam yang Punya Suara

Sultan Adam Forest, Oase Kalimantan yang Jarang Tersorot!

Jangan salah, meskipun terkesan sunyi, Sultan Adam Forest sebenarnya sangat ramai oleh suara alam. Kicauan burung, desir angin, dan gemercik air sungai menyatu jadi simfoni yang bikin rileks. Tak perlu speaker, tak perlu playlist. Alam di sini sudah menyediakan orkestra lengkap untuk siapa pun yang datang.

Selain itu, ada banyak spot menarik yang bisa di temukan jika kamu sedikit menyusuri dalamnya. Misalnya, bukit-bukit yang menyembul di antara pepohonan seolah jadi menara pengintai alami. Dari sana, pemandangan hutan luas terbentang tanpa jeda. Tak jarang, kabut tipis yang menggantung menambah dramatis suasananya.

Kalau beruntung, kamu bisa bertemu satwa liar yang menyapa dari kejauhan. Mereka bukan takut, tapi memang terbiasa hidup tanpa gangguan. Inilah tempat di mana manusia hanyalah tamu, bukan penguasa.

Lebih dari Sekadar Hutan

Sultan Adam Forest bukan hanya ruang hijau. Ia juga menyimpan kisah tentang kehidupan masa lalu dan budaya lokal yang masih lekat. Nama “Sultan Adam” sendiri di ambil dari penguasa Banjar yang di kenal bijaksana. Dan ternyata, jejak sejarah itu masih bisa di rasakan dari bagaimana masyarakat menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.

Ada pula sungai yang mengalir tenang, di jadikan tempat mandi atau sekadar duduk santai oleh warga sekitar. Kadang, anak-anak lokal berenang tanpa beban, membaur dengan alam seolah air itu bagian dari mereka. Semua berlangsung tanpa skenario, tanpa naskah. Hanya kehidupan yang terus berputar dengan ritmenya sendiri.

Sultan Adam Forest juga sering di jadikan tempat perkemahan oleh komunitas pecinta alam. Tapi tenang saja, mereka datang bukan untuk merusak. Justru mereka datang membawa semangat jaga, bukan eksploitasi. Maka, hutan ini tetap tenang meski kadang ada tenda berdiri di sudut-sudutnya.

Lihat Juga  Angel's Billabong: Kolam Alami dengan Pemandangan Surgawi!

Kesimpulan

Sultan Adam Forest bukan hanya destinasi, tapi juga pengingat bahwa di tengah modernitas, masih ada ruang untuk bernapas lega. Tempat ini mengajarkan bahwa keindahan tak selalu harus di ramaikan. Kadang, ia cukup di biarkan tumbuh, berkembang, dan menjadi rumah bagi yang butuh ketenangan.

Jadi, buat siapa pun yang ingin merasakan suasana yang jauh dari gempita, datanglah ke hutan ini. Bukan untuk bersorak, tapi untuk mendengar. Bukan untuk pamer, tapi untuk bersyukur.

Di Sultan Adam Forest, Kalimantan membuka sisi teduhnya tanpa banyak kata, tapi tetap membekas dalam ingatan.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications