thelocal150.com, Pantai Parai Tenggiri2 Liburan Terbaik di Negeri Seribu Pantai Indonesia memang nggak pernah kehabisan pantai, tapi ada satu nama yang terus muncul di kepala banyak orang saat ingin menjauh sebentar dari keramaian: Pantai Parai Tenggiri. Terletak di Bangka Belitung, tempat ini seolah di siapkan khusus buat siapa pun yang butuh udara laut, pasir bersih, dan lanskap yang nggak cuma enak di lihat, tapi juga bikin dada plong.
Kalau biasanya pantai hanya tampil dengan pasir dan ombak, Parai Tenggiri datang lebih niat. Ada batu granit segede-gede harapan, air laut yang warnanya kayak cat langit tumpah, dan suasana yang bikin waktu terasa di lambatkan.
Lokasi Pantai Parai Tenggiri2 yang Gampang Dicapai Tapi Susah Dilupakan
Pantai ini berdiri manis di daerah Sungailiat, Kabupaten Bangka. Dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang, hanya butuh sekitar 45 menit berkendara. Tapi jangan harap perjalanan terasa lama. Soalnya, sepanjang jalan di penuhi hamparan hijau, deretan pohon kelapa, dan rumah-rumah sederhana yang memberi nuansa lokal yang menyenangkan.
Begitu mendekati area pantai, udara mulai berubah. Lebih asin, lebih lembap, tapi anehnya menenangkan. Parai Tenggiri mungkin bukan pantai yang ramai di sebut-sebut selebgram, tapi justru di situ letak istimewanya. Nggak banyak orang, nggak banyak gangguan. Cuma kamu, pantai, dan suara angin.
Batu-Batu Granit dan Laut yang Akrab Sejak Lahir
Ada hal menarik dari Parai Tenggiri yang jarang bisa di temui di pantai lain: batu granit. Tapi bukan batu kecil buat pijat refleksi, lho. Ini batu gede yang berdiri seperti raksasa malas di pinggir laut. Posisi mereka nggak beraturan, tapi justru itulah yang bikin pemandangan jadi artistik.
Di sela-sela batu, ombak kecil terus main kejar-kejaran, sesekali memercikkan busa putih yang menyentuh ujung kaki. Suara laut di sini juga nggak bising. Tenang, tapi tetap hidup. Seperti lagi mendengarkan napas panjang dari laut yang sedang santai.
Beberapa batu bahkan terlihat seperti tempat duduk alami. Banyak yang rebahan di sana, bukan karena capek, tapi karena susah move on dari pemandangan yang ada di depan mata.
Matahari yang Nggak Suka Berlebihan
Waktu paling enak buat berkunjung ke Pantai Parai Tenggiri2 biasanya pagi menjelang siang atau menjelang senja. Mataharinya sopan, anginnya nggak terlalu usil, dan lautnya cenderung kalem. Di pagi hari, cahaya matahari pelan-pelan nyentuh permukaan air, bikin laut jadi seperti cermin biru muda.
Sore hari, langit mulai ganti baju. Dari biru terang ke oranye hangat, lalu berubah ke ungu-ungu lembut. Efeknya luar biasa. Permukaan air berubah jadi permadani yang seolah menyala dari bawah. Langit, batu, air, dan cahaya semuanya bersekongkol buat bikin orang terpaku tanpa alasan.
SuasanaPantai Parai Tenggiri2 yang Nggak Perlu Diatur, Sudah Pas Sejak Awal
Parai Tenggiri punya satu keunggulan yang kadang di lupakan banyak tempat wisata: suasana yang nggak di paksa. Pantai Parai Tenggiri2 Segala elemen di pantai ini terasa alami dan nggak di buat-buat. Jalan setapak menuju pantai di temani suara dedaunan yang bergoyang. Sesekali terdengar suara burung atau jangkrik, seperti musik latar gratis yang di buat semesta.
Nggak ada gangguan suara klakson atau teriakan orang jualan. Yang terdengar hanya suara laut, pasir yang di injak pelan, dan sesekali tawa pengunjung yang menikmati momen. Waktu seperti di tarik mundur. Nggak ada notifikasi, nggak ada target. Hanya detik yang bergerak tanpa paksaan.
Aktivitas Pantai Bukan Segalanya, Tapi Tetap Ada Pilihan
Meski suasananya tenang, bukan berarti Parai Tenggiri itu mati gaya. Pantai Parai Tenggiri2 Banyak pengunjung yang datang hanya buat duduk, baca buku, atau sekadar ngeteh sambil lihat ombak. Tapi kalau ingin bergerak, bisa juga main air di tepian pantai, manjat batu granit buat foto-foto, atau jalan kaki nyusurin pantai yang bentuknya sedikit melengkung seperti pelukan alam.
Ada juga yang duduk di atas batu sambil mengamati perahu nelayan yang lewat dari kejauhan. Beberapa anak kecil sibuk cari kerang atau bikin istana pasir. Semuanya berjalan tanpa perlu di atur. Seolah pantai ini paham betul ritme tiap orang, dan menyesuaikan di ri tanpa di minta.
Tempat yang Bikin Waktu Serasa Nggak Penting Pantai Parai Tenggiri2
Salah satu efek paling aneh dari Pantai Parai Tenggiri2 adalah: kamu bisa lupa hari apa. Pantai Parai Tenggiri2 Di sini, waktu berjalan pelan banget. Bahkan jam tangan pun terasa nggak penting. Banyak yang datang cuma mau ‘sebentar’ tapi akhirnya duduk lama sampai matahari nyaris hilang.
Bisa jadi karena suasana yang terlalu nyaman. Atau karena pikiran yang selama ini sibuk akhirnya di kasih ruang buat tenang. Di sini, nggak ada yang buru-buru. Semua berjalan dengan irama yang santai dan konsisten. Seperti tarikan napas panjang yang selama ini tertahan.
Kesimpulan
Pantai Parai Tenggiri bukan tempat dengan lampu-lampu kelap-kelip atau kafe kekinian di tiap sudut. Tapi justru karena itu, pantai ini jadi punya identitas sendiri. Tenang, jujur, nggak ribet, tapi penuh kejutan kecil yang muncul dari hal sederhana.
Kalau tempat bisa punya perasaan, maka Parai Tenggiri ini seperti teman lama yang selalu tahu kapan harus di am dan kapan harus menemani. Ia tidak mendesak, tidak memaksa. Tapi kehadirannya memberi ruang untuk pulih, tanpa harus menjelaskan apa-apa.
Mungkin itu kenapa banyak orang yang sudah pernah ke sini, di am-di am berharap bisa kembali. Bukan karena belum puas melihat lautnya, tapi karena tempat ini berhasil menyentuh bagian dari kita yang jarang di sentuh: sisi yang cuma ingin di am dan merasa utuh.